Selasa, 19 Agustus 2014

FIRE and WATER



Salah satu tanda kekuasaan_Nya adalah ketika Allah menciptakan api. Ya, api untuk melengkapi segala kesempurnaan ciptaanNya. Berbicara tentang api, seperti yang kita tahu api itu panas. Dan mungkin untuk sebagian orang api adalah hal yang patut untuk diwaspadai. Api yang kapasitasnya sesuai dengan yang dibutuhkan pastinya sangat bermanfaat, namun sebaliknya ketika api itu terlalu melebihi kebutuhan alhasil dampak buruklah yang pastinya didapat. Yah, api ini bisa untuk apa saja.
Seperti Firman Allah yang terlampir begitu megahnya
QS Yaa Siin 36 : 36
“Maha suci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasangan – pasangan, baik apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang mereka tidak ketahui.”
Seperti terjemah di atas, Allah tak menciptkan api itu sendirian. Allah menciptakan air untuk membuat alam ini seimbang dan penuh dengan kesempurnaan.
Api dan air itu bisa kita jadikan muhasabah diri. Api yang panas itu bisa diibaratkan emosi yang ada dalam diri manusia. Semua manusia mempunyainya karena itu adalah hal yang wajar, itu takdir Allah SWT yang selalu luarbiasa untuk kehidupan ini. Dan alangkah indahnya dunia dan kehidupan ini ketika kita semua saling menyadari keberadaan hal – hal yang mungkin hanya terlihat kecil. Sama halnya ketika ada orang lain yang mungkin sedang marah, membenci, atau apalah yang semacamnya kepada diri kita, tak perlulah kita membalasnya dengan amarah dan kebencian pula. Api hanya akan melemah kala air datang. Senyuman, kebaikan, rasa sabar, ikhlas, dan do’a adalah akhlaq – akhlaq mulia yang Allah titipkan untuk meredam emosi yang meluap. Sulit? Iya memang sulit, namun ketika semua hal ataupun perbuatan  yang kita lakukan dilandasi karena ke-Ridhoan-Nya, insyaAllah selalu ada jalan untuk memecahkan segala kesuntukan yang sedang mendera fikiran dan hati manusia. Dengan cintaNya yang selalu hadir tak perlulah ragu untuk memohon jalan indah dalam melanjutkan langkah. Meminta maaf entah dalam posisi benar ataupun salah, kemudian selalu mendo’akan agar orang yang selalu membenci kita segera mendapatkan hidayahNya yang indah.
Seperti halnya islam mengajari kehidupan ini untuk tidak saling beradu kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan. Ya memang cara itu bisa – bisa saja di tempuh manakala tidak ada jalan lain selain itu. Tapi seperti yang kita semua tahu kalau Allah itu tidak pernah tidur, mintalah jalan hanya kepadaNya.
Layaknya api dan air penulis akan mencoba melanjutkan hidup yang rasanya sedikit mulai terasa goncanganya. But, Allah itu sesuai prasangka mahluknya, :”.
Loves You God, Engkau selalu memberikan jalan hidup yang senantiasa menuaikan hikmah indah disetiap dera nafas ini. Engkau yang selalu hamba kagumi di pagi siang dan petang. Atas segala RidhoMu hamba berjalan pulang.
Wahai Engkau Cahaya hidupku, tuntun hamba untuk selalu bertemu dengan mahluk2Mu yang penuh dengan hikmah.
Terimakasih Engkau telah mengizinkan hamba hidup selama 19 tahun ini, izinkan pula hati hamba untuk senantiasa terpaut dalam cintaMu.
Amin :’’

----tiada niat untuk menggurui ataupun meria’kan diri, hanya ingin berbagi kisah hidup yang jauh dari kata baik, apalagi SEMPURNA.
FRH, Caruban 12 Agustus 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 19 Agustus 2014

FIRE and WATER



Salah satu tanda kekuasaan_Nya adalah ketika Allah menciptakan api. Ya, api untuk melengkapi segala kesempurnaan ciptaanNya. Berbicara tentang api, seperti yang kita tahu api itu panas. Dan mungkin untuk sebagian orang api adalah hal yang patut untuk diwaspadai. Api yang kapasitasnya sesuai dengan yang dibutuhkan pastinya sangat bermanfaat, namun sebaliknya ketika api itu terlalu melebihi kebutuhan alhasil dampak buruklah yang pastinya didapat. Yah, api ini bisa untuk apa saja.
Seperti Firman Allah yang terlampir begitu megahnya
QS Yaa Siin 36 : 36
“Maha suci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasangan – pasangan, baik apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang mereka tidak ketahui.”
Seperti terjemah di atas, Allah tak menciptkan api itu sendirian. Allah menciptakan air untuk membuat alam ini seimbang dan penuh dengan kesempurnaan.
Api dan air itu bisa kita jadikan muhasabah diri. Api yang panas itu bisa diibaratkan emosi yang ada dalam diri manusia. Semua manusia mempunyainya karena itu adalah hal yang wajar, itu takdir Allah SWT yang selalu luarbiasa untuk kehidupan ini. Dan alangkah indahnya dunia dan kehidupan ini ketika kita semua saling menyadari keberadaan hal – hal yang mungkin hanya terlihat kecil. Sama halnya ketika ada orang lain yang mungkin sedang marah, membenci, atau apalah yang semacamnya kepada diri kita, tak perlulah kita membalasnya dengan amarah dan kebencian pula. Api hanya akan melemah kala air datang. Senyuman, kebaikan, rasa sabar, ikhlas, dan do’a adalah akhlaq – akhlaq mulia yang Allah titipkan untuk meredam emosi yang meluap. Sulit? Iya memang sulit, namun ketika semua hal ataupun perbuatan  yang kita lakukan dilandasi karena ke-Ridhoan-Nya, insyaAllah selalu ada jalan untuk memecahkan segala kesuntukan yang sedang mendera fikiran dan hati manusia. Dengan cintaNya yang selalu hadir tak perlulah ragu untuk memohon jalan indah dalam melanjutkan langkah. Meminta maaf entah dalam posisi benar ataupun salah, kemudian selalu mendo’akan agar orang yang selalu membenci kita segera mendapatkan hidayahNya yang indah.
Seperti halnya islam mengajari kehidupan ini untuk tidak saling beradu kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan. Ya memang cara itu bisa – bisa saja di tempuh manakala tidak ada jalan lain selain itu. Tapi seperti yang kita semua tahu kalau Allah itu tidak pernah tidur, mintalah jalan hanya kepadaNya.
Layaknya api dan air penulis akan mencoba melanjutkan hidup yang rasanya sedikit mulai terasa goncanganya. But, Allah itu sesuai prasangka mahluknya, :”.
Loves You God, Engkau selalu memberikan jalan hidup yang senantiasa menuaikan hikmah indah disetiap dera nafas ini. Engkau yang selalu hamba kagumi di pagi siang dan petang. Atas segala RidhoMu hamba berjalan pulang.
Wahai Engkau Cahaya hidupku, tuntun hamba untuk selalu bertemu dengan mahluk2Mu yang penuh dengan hikmah.
Terimakasih Engkau telah mengizinkan hamba hidup selama 19 tahun ini, izinkan pula hati hamba untuk senantiasa terpaut dalam cintaMu.
Amin :’’

----tiada niat untuk menggurui ataupun meria’kan diri, hanya ingin berbagi kisah hidup yang jauh dari kata baik, apalagi SEMPURNA.
FRH, Caruban 12 Agustus 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar