Senin, 07 April 2014

Feel Like Flying in the dark



Hari pertama kuliah pasca liburan UTS. Apa yang terjadi? Yah, begitulah, seperti biasa. Otak dan segala fungsinya yang harus beradaptasi  perlahan – lahan dengan ilmu kampus.
Sempat sedikit dapet shook terapi tadi, gara – gara apa? Gara – gara materi statistika yang memaksa otak yang baru tercharger karena drop berfikir tentang sebuah “judul”. Judul? Yap judul, simple sih sebenernya, tinggal bikin ajalah, apa kek yang sekiranya bagus. Tapi masalahnya judulnya ini mengarah ke ranah ilmu yang sekarang sedang aku geluti, tentu saja imu tentang kesejahteraan sosial. Judul yang mengarah ke skripsi. #OhGod!
Awal dosen ngasih perintah, aku berfikirnya nyantai aja. Terus makin lama makin pusing . Bingung  banget, pengen teriak “WHAT SHOULD I DO??!!!” *lebay febri –‘’. Yah bingung banget, dan aku terakhir nomor 2 yang ngumpulin judul itu. *buruk, tapi gak paling buruk. Yah inilah belajar, RIGHT?
Dan gara – gara masalah judul mata kuliah statistika tadi, lamunanku jatuh dan beberapa jenak waktu berfikir merenung. Ilmu yang sudah aku geluti hampir setahun rasanya masih NOL BESAR, aku ngerasa orang paling bodoh, paling yang paling jeleklah. Aku berharapnya tidak seperti itu, but aku merasa seperti itu. Dan gara – gara hal itu juga, seperti ada suntikan semangat yang luar biasa, entah dari mana itu berasal. Aku makin tertantang untuk menguasai ilmu ini, yang selama ini aku merasa sepertinya ini bukan kapasitas otak ku, hamper- hamper aku mengaitkanya dengan takdir. But, Nothing is imposible Right?. Mungkin yang aku butuhin hanya mata yang jauh memandang lebih lama dari biasanya, segala nya akan serba lebih luar biasa ekstra. Ketika orang lain cukup dengan 1 jam belajar langsung faham, aku mungkin butuh waku 2 jam. Dan aku butuh 3 jam untuk bisa selangkah lebih maju dari mereka yang super hebat dan luar biasa. Kenapa? Karena aku menyadari segala kekurangan yang ada di dalam diriku. Aku mungkin tak sehebat dia yang pandai bernalar hanya dalam hitungan detik, tak se keren dia yang hafalan cepet nyangkut diotak hanya dalam beberapa menit. It’s not me, but keputus asa-an adalah hal yang paling dibenci sang Maha yang selalu ada di dalam hatiku. Hidup adalah sebuah proses bagaimana aku bisa merasakan semua yang terjadi adalah atas kehendakNya. Aku akan terus berusaha keras hingga sujud terakhirku, dan mengganti segala keputusasaan yang aku rasakan dalam sebuah ketawakalan.

Aku hanya  bisa berusaha dan berdo’a, masalah hasil sudah saya percayakan kepada yang Maha segala – galanya.

Selalu semangat siapapun anda yang membaca tulisan ini, siapapun dan darimana anda itu bukan hal yang penting. Yang terpenting adalah bagaimana anda membawa siapa dan darimana itu ke suatu titik yang bisa membungkam hinaan mereka.

Hanya sekedar ingin berbagi, tiada niat untuk meriakkan diri. J
Dajog 6/161C, 7 April 2014 18.37

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 07 April 2014

Feel Like Flying in the dark



Hari pertama kuliah pasca liburan UTS. Apa yang terjadi? Yah, begitulah, seperti biasa. Otak dan segala fungsinya yang harus beradaptasi  perlahan – lahan dengan ilmu kampus.
Sempat sedikit dapet shook terapi tadi, gara – gara apa? Gara – gara materi statistika yang memaksa otak yang baru tercharger karena drop berfikir tentang sebuah “judul”. Judul? Yap judul, simple sih sebenernya, tinggal bikin ajalah, apa kek yang sekiranya bagus. Tapi masalahnya judulnya ini mengarah ke ranah ilmu yang sekarang sedang aku geluti, tentu saja imu tentang kesejahteraan sosial. Judul yang mengarah ke skripsi. #OhGod!
Awal dosen ngasih perintah, aku berfikirnya nyantai aja. Terus makin lama makin pusing . Bingung  banget, pengen teriak “WHAT SHOULD I DO??!!!” *lebay febri –‘’. Yah bingung banget, dan aku terakhir nomor 2 yang ngumpulin judul itu. *buruk, tapi gak paling buruk. Yah inilah belajar, RIGHT?
Dan gara – gara masalah judul mata kuliah statistika tadi, lamunanku jatuh dan beberapa jenak waktu berfikir merenung. Ilmu yang sudah aku geluti hampir setahun rasanya masih NOL BESAR, aku ngerasa orang paling bodoh, paling yang paling jeleklah. Aku berharapnya tidak seperti itu, but aku merasa seperti itu. Dan gara – gara hal itu juga, seperti ada suntikan semangat yang luar biasa, entah dari mana itu berasal. Aku makin tertantang untuk menguasai ilmu ini, yang selama ini aku merasa sepertinya ini bukan kapasitas otak ku, hamper- hamper aku mengaitkanya dengan takdir. But, Nothing is imposible Right?. Mungkin yang aku butuhin hanya mata yang jauh memandang lebih lama dari biasanya, segala nya akan serba lebih luar biasa ekstra. Ketika orang lain cukup dengan 1 jam belajar langsung faham, aku mungkin butuh waku 2 jam. Dan aku butuh 3 jam untuk bisa selangkah lebih maju dari mereka yang super hebat dan luar biasa. Kenapa? Karena aku menyadari segala kekurangan yang ada di dalam diriku. Aku mungkin tak sehebat dia yang pandai bernalar hanya dalam hitungan detik, tak se keren dia yang hafalan cepet nyangkut diotak hanya dalam beberapa menit. It’s not me, but keputus asa-an adalah hal yang paling dibenci sang Maha yang selalu ada di dalam hatiku. Hidup adalah sebuah proses bagaimana aku bisa merasakan semua yang terjadi adalah atas kehendakNya. Aku akan terus berusaha keras hingga sujud terakhirku, dan mengganti segala keputusasaan yang aku rasakan dalam sebuah ketawakalan.

Aku hanya  bisa berusaha dan berdo’a, masalah hasil sudah saya percayakan kepada yang Maha segala – galanya.

Selalu semangat siapapun anda yang membaca tulisan ini, siapapun dan darimana anda itu bukan hal yang penting. Yang terpenting adalah bagaimana anda membawa siapa dan darimana itu ke suatu titik yang bisa membungkam hinaan mereka.

Hanya sekedar ingin berbagi, tiada niat untuk meriakkan diri. J
Dajog 6/161C, 7 April 2014 18.37

Tidak ada komentar:

Posting Komentar