Sepotong Tahu Yang Mematahkan Semangat
Sore hari ini terasa indah, gemercik air terasa membasahi seluruh lapisan
bumi hanya karena hujan gerimis yang
enggan pergi. Hari ini adalah hari yang yang kunanti-nanti, sekaligus hari yang
bisa membuat jantungku berdebar-debar. Yah... hari ini tim sepak bola
kesayanganku Mejayan FC atau yang kerap disebut MFC, berlaga untuk
mempertahankan kedudukanya sebagai pemegang juara bertahan.
Dred dred dred... handphone ku
bergetar. Sigap aku menghampirinya.
“nang, ayok ke GOR, aku tunggu didepan gerbang” pesan singkat dari temanku
Yahya.
Aku tak membalas pesan itu, namun langsung aku tancap gas pergi ke GOR yang
memang tak jauh dari rumahku. Mungkin hanya beberapa meter saja.
=Sesampainya di GOR=
aku duduk ditribun paling atas bersama Yahya dan teman-teman fans fanatic
Mejayan FC lainya.
“eh.. kamu jagoin tim yang mana nih?” tanya Yahya kepadaku.
“ya Jelas Mejayan FC lah..” jawabku tanpa ada sedikitpun keraguan.
Canda gurau dan semangat anatara aku dan teman-temanku tetap membara meski
hujan tetap enggan pergi menjauh.
“wah... sepertinya hujanya juga pengen ikut main nih.. kok dari tadi tetep
.... aja nangkring , gak mau pergi-pergi” Canda Satria.
“ow.. emang lagi pada punya hajatan kali ya.. hahaha” lanjut Yahya
“namanya juga ada “perhelatan akbar”... siapa sih yang yang gak mau ikut?
hahaha” tambahku.
“Nang Danang... bahasamu meruntuhkan kokohnya tembok GOR kita.. haha”
Celetoh Yahya dan Satria bersama.
Prit . . . . . . . .
Peluit panjang terdengar, pertanda laga yang penting ini dimulai.
Pertandingan berjalan sangat seru. Hujan yang awalnya hanya gerimis berubah
menjadi deras seiring memanasnya pertandingan antara kedua kubu yang sama-sama
hebat dan kuat para pemainya. Cuaca dingin karena hujan yang turun dengan deras
tak sedikitpun mengurangi kehangatan dan kebersamaan antar suporter fanatic
kami. Sorak-sorai semangat juang 45pun tak henti-hentinya aku teriakkan untuk
Tim kebanggaanku.
Terlihat juga ditribun atas para pedagang sedang bergerilnya mencari
nafkah.
“Tahu, tahu, rokok, aqua...”
Terdengar suara khas pedagang keliling saat menjajakan daganganya.
“ Pak.. rokoknya 5000 dapa berapa??” Canda Yahya.
“5 dik” jawab pedagang.
“pak pak pak... tahunya pak yang panas” kataku pada pedagang.
“Ia dik sebentar,.. beli berapa dik” jawab pedagang dengan semangat.
“berapaan pak memangnya?.” Lanjutku
“biasa dik 1 bungkus seribu.. bonus cabe. ” canda pedagang tahu tersebut.
“ beli 3 bonus 1 ya pak” tambah canda olehku.
Akhirnya akupun membeli tahu itu, beserta teman-temanku juga. Karena aku
lapar dengan sigap aku melahap tahu yang telah aku beli tadi. Pertandingan
berjalan semakin memanas. Disaat aku sedang asyik melahap, ternyata Tim
kebanggaanku sedang mendapat peluang emas. John yang menjadi striker sedang
mengedalikan laju bola.
“Ayo John tendang!!! Masukin bolanya ke gawang!!“, teriakku keras saat aku masih ada tahu dimulutku.
“krek krek krek... aduuhh.....” teriakku karena gigiku terasa sakit.
“alhamdulillah.. amiinn...mantap bro” sahutan dari teman-temanku.
Ketika terjadi Gol.. aku juga malah ikut berteriak kencang, “Golll!!!!!”
Gigikupun yang awalnya hanya sakit malah jadi patah. Dan karena itu akupun
jadi tidak bisa memberikan semangat lagi kepada tim bolaku karena aku hanya
bisa merintih kesakitan. Dimenit menit terakhir tim lawan membobol gawang tim
MFC, hal ini menambah kekecewaan yang teramat dalam untukku. Hasil imbang
hingga peluit panjang terdengar. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, aku berfikir
seperti itu untuk nasib soreku. Tapi ada hikmah dibalik ini semua. Tak selamanya
memang hidup itu indah, pasti terselip
batu sandungan yang dinamakan cobaan diantara kebahagiaan dan semangat hidup
yang membara. Dan berhati-hati dengan segala sesuatu yang menjadi pilihan kita
meski itu hanya sepotong tahu yang lunak.
.
sepotong
tahu yang mematahkan semangat
Betapa enaknya sore yang
gerimis dan gemercik air yang jatuh dari atas getting. menambah aku semangat
ketika tim sepak bola kesayanganku bermain di gor pangeran timoer..Aku dating
bersama teman, canda gurau tawa senang semangat pun jadi satu .
“eh kamu pilih mana
“Tanya teman teman
“ mejayan dong kan
tim kebanggaan ku “jawab ku
Kami naik ke atas tribun
tempat duduk para fans fanatic tim .
Sorak sorawa pun kami lantarkan agar tim kebanggan ku menang dan
juara
Hujan semakin deras badan seakan menjadi dingin .
Dengan teriakan para fans fanatic itu menambah aku semangat.
Terliat di tribun atas pedagang mulai bergerilya mencari nafkah
Tahu, tahu , rokok ,aqua “kata pedagang
Pak rokonya 5000 dapat berapa “ tanya teman sambil bercanda
“ 5 dik” jawab pedagang
Pak pak pak tahu pak yang panas “ kata ku
Ia dik sebentar “ kata edagang
Bli berapa dik “tambah pedagang itu
Berapaan pak “ kata ku
1000 satu dik bonus lombok “canda padagang itu
Beli 3 pak bonusnya 1 ‘ candaku kembali
Aku makan tahu itu dengan lahab .
Habis 1 bungkus pun aku masih kurang”ayo. Ayo masukan ke gawang
lawan tendang bolanya jon “ semangat ku dari tribun atas.
Saat ku berteriak sampai sampai lupa kalau aku makan tahu itu .
Suhu di atas tribun semakin dingin “ dan aku memakan tahu itu
lagi dengan lahab.
“ krek ,krek ,krek…………………..’ suara dari dalam mulut
Aduh aduh aduh ………………” ucapku karena gigi q patah karena
sepotong tahu
Alhamdulilah “ucap teman
Amin “ doa disamping ku
Mantap bro kata sahabat ku yang paling dekat
Sedikit demi sedikit aku pun lemas mnerasakan betapa sakitnya
gigi ku aduh aduh aduh “ rintihan ku
Waktu golllllllllllll aku berteriak keras gollllllll tag sadar
ternyata gigi ku sakit .
Aku pun tag bias tegar membela tim ku karena semangatku luntur
karena sepotong tahu.
Sepak bola pun beraikir imbang aku kecewa karena aku tk bisa
menyemangati tim kesayangan ku
Hidup tag selamanya indah. Kita harus ber hati hati dengan
apapun walaw itu hanya sepotong tahu yang lunak.
Berikanlah sesuatu yang berharga kepada siapa saja walaw kita
tersakiti .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar