Minggu, 03 Juni 2012

did u remember this friens?


Sepotong Tahu Yang Mematahkan Semangat

Sore hari ini terasa indah, gemercik air terasa membasahi seluruh lapisan bumi hanya karena  hujan gerimis yang enggan pergi. Hari ini adalah hari yang yang kunanti-nanti, sekaligus hari yang bisa membuat jantungku berdebar-debar. Yah... hari ini tim sepak bola kesayanganku Mejayan FC atau yang kerap disebut MFC, berlaga untuk mempertahankan kedudukanya sebagai pemegang juara bertahan.
 Dred dred dred... handphone ku bergetar. Sigap aku menghampirinya.
“nang, ayok ke GOR, aku tunggu didepan gerbang” pesan singkat dari temanku Yahya.
Aku tak membalas pesan itu, namun langsung aku tancap gas pergi ke GOR yang memang tak jauh dari rumahku. Mungkin hanya beberapa meter saja.
=Sesampainya di GOR=
aku duduk ditribun paling atas bersama Yahya dan teman-teman fans fanatic Mejayan FC lainya.
“eh.. kamu jagoin tim yang mana nih?” tanya Yahya kepadaku.
“ya Jelas Mejayan FC lah..” jawabku tanpa ada sedikitpun keraguan.
Canda gurau dan semangat anatara aku dan teman-temanku tetap membara meski hujan tetap enggan pergi menjauh.
“wah... sepertinya hujanya juga pengen ikut main nih.. kok dari tadi tetep .... aja nangkring , gak mau pergi-pergi” Canda Satria.
“ow.. emang lagi pada punya hajatan kali ya.. hahaha” lanjut Yahya
“namanya juga ada “perhelatan akbar”... siapa sih yang yang gak mau ikut? hahaha” tambahku.
“Nang Danang... bahasamu meruntuhkan kokohnya tembok GOR kita.. haha” Celetoh Yahya dan Satria bersama.
Prit . . . . . . .  .
Peluit panjang terdengar, pertanda laga yang penting ini dimulai. Pertandingan berjalan sangat seru. Hujan yang awalnya hanya gerimis berubah menjadi deras seiring memanasnya pertandingan antara kedua kubu yang sama-sama hebat dan kuat para pemainya. Cuaca dingin karena hujan yang turun dengan deras tak sedikitpun mengurangi kehangatan dan kebersamaan antar suporter fanatic kami. Sorak-sorai semangat juang 45pun tak henti-hentinya aku teriakkan untuk Tim kebanggaanku.
Terlihat juga ditribun atas para pedagang sedang bergerilnya mencari nafkah.
“Tahu, tahu, rokok, aqua...”
Terdengar suara khas pedagang keliling saat menjajakan daganganya.
“ Pak.. rokoknya 5000 dapa berapa??” Canda Yahya.
“5 dik” jawab pedagang.
“pak pak pak... tahunya pak yang panas” kataku pada pedagang.
“Ia dik sebentar,.. beli berapa dik” jawab pedagang dengan semangat.
“berapaan pak memangnya?.” Lanjutku
“biasa dik 1 bungkus seribu.. bonus cabe. ” canda pedagang tahu tersebut.
“ beli 3 bonus 1 ya pak” tambah canda olehku.
Akhirnya akupun membeli tahu itu, beserta teman-temanku juga. Karena aku lapar dengan sigap aku melahap tahu yang telah aku beli tadi. Pertandingan berjalan semakin memanas. Disaat aku sedang asyik melahap, ternyata Tim kebanggaanku sedang mendapat peluang emas. John yang menjadi striker sedang mengedalikan laju bola.
“Ayo John tendang!!! Masukin bolanya ke gawang!!, teriakku keras saat aku masih ada tahu dimulutku.
“krek krek krek... aduuhh.....” teriakku karena gigiku terasa sakit.
“alhamdulillah.. amiinn...mantap bro” sahutan dari teman-temanku.
Ketika terjadi Gol.. aku juga malah ikut berteriak kencang, “Golll!!!!!”
Gigikupun yang awalnya hanya sakit malah jadi patah. Dan karena itu akupun jadi tidak bisa memberikan semangat lagi kepada tim bolaku karena aku hanya bisa merintih kesakitan. Dimenit menit terakhir tim lawan membobol gawang tim MFC, hal ini menambah kekecewaan yang teramat dalam untukku. Hasil imbang hingga peluit panjang terdengar. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, aku berfikir seperti itu untuk nasib soreku. Tapi ada hikmah dibalik ini semua. Tak selamanya memang hidup itu indah,  pasti terselip batu sandungan yang dinamakan cobaan diantara kebahagiaan dan semangat hidup yang membara. Dan berhati-hati dengan segala sesuatu yang menjadi pilihan kita meski itu hanya sepotong tahu yang lunak.
.

 dan ini asli punyak kamu >>>>

sepotong tahu yang mematahkan semangat


Betapa enaknya  sore yang gerimis dan gemercik air yang jatuh dari atas getting. menambah aku semangat ketika tim sepak bola kesayanganku bermain di gor pangeran timoer..Aku dating bersama teman, canda gurau tawa senang semangat pun jadi satu .
 “eh kamu pilih mana “Tanya teman teman

“ mejayan dong kan tim kebanggaan ku “jawab ku
Kami  naik ke atas tribun tempat duduk para fans fanatic tim .

Sorak sorawa pun kami lantarkan agar tim kebanggan ku menang dan juara
Hujan semakin deras badan seakan menjadi dingin .
Dengan teriakan para fans fanatic itu menambah aku semangat.
Terliat di tribun atas pedagang mulai bergerilya mencari nafkah

Tahu, tahu , rokok ,aqua “kata pedagang

Pak rokonya 5000 dapat berapa “ tanya teman sambil bercanda

“ 5 dik” jawab pedagang


Pak pak pak tahu pak yang panas “ kata ku

Ia dik sebentar “ kata edagang

Bli berapa dik “tambah pedagang itu

 Berapaan pak “ kata ku

1000 satu dik bonus lombok “canda padagang itu

Beli 3 pak bonusnya 1 ‘ candaku kembali

Aku makan tahu itu dengan lahab .

Habis 1 bungkus pun aku masih kurang”ayo. Ayo masukan ke gawang lawan tendang bolanya jon “ semangat ku dari tribun atas.


Saat ku berteriak sampai sampai lupa kalau aku makan tahu itu .

Suhu di atas tribun semakin dingin “ dan aku memakan tahu itu lagi dengan lahab.

“ krek ,krek ,krek…………………..’ suara dari dalam mulut

Aduh aduh aduh ………………” ucapku karena gigi q patah karena sepotong tahu

Alhamdulilah “ucap teman

Amin “ doa disamping ku

Mantap bro kata sahabat ku yang paling dekat

Sedikit demi sedikit aku pun lemas mnerasakan betapa sakitnya gigi ku aduh aduh aduh “ rintihan ku

Waktu golllllllllllll aku berteriak keras gollllllll tag sadar ternyata gigi ku sakit .
Aku pun tag bias tegar membela tim ku karena semangatku luntur karena sepotong tahu.

Sepak bola pun beraikir imbang aku kecewa karena aku tk bisa menyemangati tim kesayangan ku
   



Hidup tag selamanya indah. Kita harus ber hati hati dengan apapun walaw itu hanya sepotong tahu yang lunak.
Berikanlah sesuatu yang berharga kepada siapa saja walaw kita tersakiti .






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 03 Juni 2012

did u remember this friens?


Sepotong Tahu Yang Mematahkan Semangat

Sore hari ini terasa indah, gemercik air terasa membasahi seluruh lapisan bumi hanya karena  hujan gerimis yang enggan pergi. Hari ini adalah hari yang yang kunanti-nanti, sekaligus hari yang bisa membuat jantungku berdebar-debar. Yah... hari ini tim sepak bola kesayanganku Mejayan FC atau yang kerap disebut MFC, berlaga untuk mempertahankan kedudukanya sebagai pemegang juara bertahan.
 Dred dred dred... handphone ku bergetar. Sigap aku menghampirinya.
“nang, ayok ke GOR, aku tunggu didepan gerbang” pesan singkat dari temanku Yahya.
Aku tak membalas pesan itu, namun langsung aku tancap gas pergi ke GOR yang memang tak jauh dari rumahku. Mungkin hanya beberapa meter saja.
=Sesampainya di GOR=
aku duduk ditribun paling atas bersama Yahya dan teman-teman fans fanatic Mejayan FC lainya.
“eh.. kamu jagoin tim yang mana nih?” tanya Yahya kepadaku.
“ya Jelas Mejayan FC lah..” jawabku tanpa ada sedikitpun keraguan.
Canda gurau dan semangat anatara aku dan teman-temanku tetap membara meski hujan tetap enggan pergi menjauh.
“wah... sepertinya hujanya juga pengen ikut main nih.. kok dari tadi tetep .... aja nangkring , gak mau pergi-pergi” Canda Satria.
“ow.. emang lagi pada punya hajatan kali ya.. hahaha” lanjut Yahya
“namanya juga ada “perhelatan akbar”... siapa sih yang yang gak mau ikut? hahaha” tambahku.
“Nang Danang... bahasamu meruntuhkan kokohnya tembok GOR kita.. haha” Celetoh Yahya dan Satria bersama.
Prit . . . . . . .  .
Peluit panjang terdengar, pertanda laga yang penting ini dimulai. Pertandingan berjalan sangat seru. Hujan yang awalnya hanya gerimis berubah menjadi deras seiring memanasnya pertandingan antara kedua kubu yang sama-sama hebat dan kuat para pemainya. Cuaca dingin karena hujan yang turun dengan deras tak sedikitpun mengurangi kehangatan dan kebersamaan antar suporter fanatic kami. Sorak-sorai semangat juang 45pun tak henti-hentinya aku teriakkan untuk Tim kebanggaanku.
Terlihat juga ditribun atas para pedagang sedang bergerilnya mencari nafkah.
“Tahu, tahu, rokok, aqua...”
Terdengar suara khas pedagang keliling saat menjajakan daganganya.
“ Pak.. rokoknya 5000 dapa berapa??” Canda Yahya.
“5 dik” jawab pedagang.
“pak pak pak... tahunya pak yang panas” kataku pada pedagang.
“Ia dik sebentar,.. beli berapa dik” jawab pedagang dengan semangat.
“berapaan pak memangnya?.” Lanjutku
“biasa dik 1 bungkus seribu.. bonus cabe. ” canda pedagang tahu tersebut.
“ beli 3 bonus 1 ya pak” tambah canda olehku.
Akhirnya akupun membeli tahu itu, beserta teman-temanku juga. Karena aku lapar dengan sigap aku melahap tahu yang telah aku beli tadi. Pertandingan berjalan semakin memanas. Disaat aku sedang asyik melahap, ternyata Tim kebanggaanku sedang mendapat peluang emas. John yang menjadi striker sedang mengedalikan laju bola.
“Ayo John tendang!!! Masukin bolanya ke gawang!!, teriakku keras saat aku masih ada tahu dimulutku.
“krek krek krek... aduuhh.....” teriakku karena gigiku terasa sakit.
“alhamdulillah.. amiinn...mantap bro” sahutan dari teman-temanku.
Ketika terjadi Gol.. aku juga malah ikut berteriak kencang, “Golll!!!!!”
Gigikupun yang awalnya hanya sakit malah jadi patah. Dan karena itu akupun jadi tidak bisa memberikan semangat lagi kepada tim bolaku karena aku hanya bisa merintih kesakitan. Dimenit menit terakhir tim lawan membobol gawang tim MFC, hal ini menambah kekecewaan yang teramat dalam untukku. Hasil imbang hingga peluit panjang terdengar. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, aku berfikir seperti itu untuk nasib soreku. Tapi ada hikmah dibalik ini semua. Tak selamanya memang hidup itu indah,  pasti terselip batu sandungan yang dinamakan cobaan diantara kebahagiaan dan semangat hidup yang membara. Dan berhati-hati dengan segala sesuatu yang menjadi pilihan kita meski itu hanya sepotong tahu yang lunak.
.

 dan ini asli punyak kamu >>>>

sepotong tahu yang mematahkan semangat


Betapa enaknya  sore yang gerimis dan gemercik air yang jatuh dari atas getting. menambah aku semangat ketika tim sepak bola kesayanganku bermain di gor pangeran timoer..Aku dating bersama teman, canda gurau tawa senang semangat pun jadi satu .
 “eh kamu pilih mana “Tanya teman teman

“ mejayan dong kan tim kebanggaan ku “jawab ku
Kami  naik ke atas tribun tempat duduk para fans fanatic tim .

Sorak sorawa pun kami lantarkan agar tim kebanggan ku menang dan juara
Hujan semakin deras badan seakan menjadi dingin .
Dengan teriakan para fans fanatic itu menambah aku semangat.
Terliat di tribun atas pedagang mulai bergerilya mencari nafkah

Tahu, tahu , rokok ,aqua “kata pedagang

Pak rokonya 5000 dapat berapa “ tanya teman sambil bercanda

“ 5 dik” jawab pedagang


Pak pak pak tahu pak yang panas “ kata ku

Ia dik sebentar “ kata edagang

Bli berapa dik “tambah pedagang itu

 Berapaan pak “ kata ku

1000 satu dik bonus lombok “canda padagang itu

Beli 3 pak bonusnya 1 ‘ candaku kembali

Aku makan tahu itu dengan lahab .

Habis 1 bungkus pun aku masih kurang”ayo. Ayo masukan ke gawang lawan tendang bolanya jon “ semangat ku dari tribun atas.


Saat ku berteriak sampai sampai lupa kalau aku makan tahu itu .

Suhu di atas tribun semakin dingin “ dan aku memakan tahu itu lagi dengan lahab.

“ krek ,krek ,krek…………………..’ suara dari dalam mulut

Aduh aduh aduh ………………” ucapku karena gigi q patah karena sepotong tahu

Alhamdulilah “ucap teman

Amin “ doa disamping ku

Mantap bro kata sahabat ku yang paling dekat

Sedikit demi sedikit aku pun lemas mnerasakan betapa sakitnya gigi ku aduh aduh aduh “ rintihan ku

Waktu golllllllllllll aku berteriak keras gollllllll tag sadar ternyata gigi ku sakit .
Aku pun tag bias tegar membela tim ku karena semangatku luntur karena sepotong tahu.

Sepak bola pun beraikir imbang aku kecewa karena aku tk bisa menyemangati tim kesayangan ku
   



Hidup tag selamanya indah. Kita harus ber hati hati dengan apapun walaw itu hanya sepotong tahu yang lunak.
Berikanlah sesuatu yang berharga kepada siapa saja walaw kita tersakiti .






Tidak ada komentar:

Posting Komentar